Thursday, October 23, 2014

Menikmati Macet dengan Kalem

Jakarta tepat pukul 18. terguncang2 di atas kopaja 615. Menikmati senja yang semakin pudar, menuju gelap. Kaca jendela mulai mengabut. Tertimpa rintik hujan yang semakin rapat menderas.

Hawa pengap bercampur aroma keringat para pejuang ekonomi bangsa. Dari kondektur, karyawan hingga peminta-minta.

Syukurlah masih ada harapan bahwa esok fajar akan kembali membungkahkan sejuknya dunia. Hingga sabar dan syukur adalah satu kesatuan, untuk memujiNya di dalam setiap helaan nafas kita

0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More